NILAI INFORMASI
DEFINISI
Informasi
adalah suatu produk komunikasi yang memberi pengaruh pada meningkatnya
pengetahuan seseorang terhadap suatu hal.
Dimana informasi dapat mengurangi
ketidakpastian sehingga informasi tersebut dapat meberikan bantuan yang penting
bagi pengambilan keputusan. Informasi mempunyai 2 fungsi pokok, yaitu:
- Mengurangi keanekaragaman/ ketidakpastian
- Memberikan umpan balik
Informasi berhubungan dengan keputusan
yakni berkaitan dengan ketidakpastian (uncertainty) yang melingkupi persoalan
sehingga dibutuhkan informasi tambahan untuk mengurangi derajat ketidakpastian
tersebut.
Dalam hal perolehan informasi tersebut
perlu dipertimbangkan antara manfaat dan biaya untuk mendapat informasi
tersebut karena hal ini berkaitan dengan nilai informasi.
Biaya informasi itu sendiri adalah biaya
pengolahan data untuk memenuhi operasi perusahaan dan juga menghasilkan
informasi yang penting. Biaya untuk mendapatkan informasi ini harus seimbang
dengan nilainya.
Sumber Informasi
Informasi dapat diperoleh dari:
- Data Empiris
ð
Survey
atau pengumpulan data untuk menaksir distribusi kemungkinan-kemungkinan
munculnya suatu kejadian.
- Informasi dari expert
ð
Pendapat/pandangan
subjektif seseorang ahli dalam kejadian yang tidak pasti tersebut. Informasi
ini meliputi: kecerdasan/kemampuan, pengalaman, falsafah, budaya dan ideology.
Nilai Informasi
Suatu informasi dikatakan bernilai apabila
ia dapat mengakibatkan perubahan dalam tindakan yang dapat diambil dalam
pengambilan keputusan.
Nilai informasi dapat berupa:
Ø
Nilai
Ekspektasi Informasi Sempurna(NEIS)
Ø Nilai
Ekspektasi Informasi Tidak Sempurna(NEITS)
NEIS
=> Informasi yang dapat menghilangkan seluruh
ketidakpastian yang melingkupi hasil kejadian tersebut.
Rumus NEIS:
NEIS = NEIS yang diperoleh – NE dari alternative terbaik
tanpa informasi
Contoh NEIS:
Manajer
pemasaran PT. X yang memasarkan produk susu kaleng sedang memikirkan masalah
kemasan untuk produknya. Survey pasar telah dilakukan dan menunjukkan
bahwa konsumen kurang tertarik karena corak dan desainnya yang tidak menarik.
Untuk menanggulangi masalah tersebut PT. X meminta bantuan desainer untuk
mendesain beberapa contoh label untuk produk tersebut. Contoh label tersebut
lalu dievaluasi, ternyata label dengan corak dan desain yang ceria yang
dipilih. Namun manajer tersebut masih ragu apakah label tersebut dapat
meningkatkan volume penjualan atau tidak. Biaya untuk perubahan label tersebut
adalah sebesar Rp. 50 juta. Bila ternyata label baru tersebut dapat
meningkatkan volume penjualan untuk 2 tahun yang akan datang maka keuntungan
tambahan yang diperoleh adalah Rp. 80 juta. Berdasarkan pengalaman kemungkinan
label tersebut akan sukses 50%. Untuk itu perlu diadakan survey terlebih dahulu
dimana hal itu berarti diperlukan biaya Rp. 30 juta. Dengan mempertimbangkan
benefit dan cost, perlukah survey tersebut dilakukan,gambarkan diagram
keputusan?
Jawab: Keuntungan
sukses 80
A1. perubahan tanpa survey 0,5
NE=15 Tidak 50
survey sukses perubahan 0,5 80
A2. survey 0,5
NE = 40
survey
gagal tidak 0
0,5
A3. tidak melakukan perubahan 0
NE = 0
NE A1 = (0,5 X 80)
– (0,5 X 50) NE A2= (0,5 X 80)
= 40 – 25 = 40 juta
= 15 juta
NEIS = 40 juta
– 15 juta
= 25 juta
Kesimpulan:
Survey tersebut
tidak dilakukan karena biaya untuk melakukan survey yang sebesar Rp. 30 juta
lebih besar dari nilai NEIS yang diperoleh yaitu Rp. 25 juta.( Benefit <
Cost )
NEITS
=> pada umumnya informasi yang kita
dapat tidaklah 100% sempurna. Ketidaksempurnaan informasi ini biasanya
dinyatakan dalam tingkat keandalan.
Contoh NEITS:
Setelah
diketahui NEIS = Rp. 25 juta maka manajer pemasaran mencari alternative lain
untuk mendapat informasi yang lebih murah dengan biaya hanya Rp. 7,5 juta.
Hasil survey tersebut tidak dapat diandalkan 100% dimana kemungkinan perubahan
label tersebut sukses adalah 80% dan gagal 20%. Dan bila perubahan tersebut
gagal maka kemungkinan gagalnya 70% dan suksesnya 30%. Apakah survey untuk
memperoleh informasi tambahan tersebut perlu dilakukan atau tidak dan gambarkan
diagram keputusan?
Jawab: sukses
Perubahan tanpa survey 0,5
NE= 15 gagal
0,5 sukses
perubahan 0.73
Survey sukses gagal
0,55
Tidak sukses
A3. survey NE=44,9 0,22
NE= 24,7 survey gagal gagal
0,45
Tidak 0,78 NE=0
P(S) + P(G) = 1
SS SG
SUKSES 0,5
X 0,8 = 0,4 0,5 X 0,2 = 0,1 0,5
GAGAL 0,5 X 0,3 = 0,15 0,5 X 0,7 = 0,35
0,5
0,55 0,45
P(S/SS) = 0,4/0,55 = 0,73 P(S/SG)
= 0,1/0,45 = 0,22
P(G/SS) =
0,15/0,55 = 0,27 P(G/SG) =
0,35/0,45 = 0,78
NE 1 = (0,5 X 80)
– (0,5 X 50)
= 40 – 25 = 15 juta
NE2 = (0,73 X 80)
– (0,27 X 50)
= 44,9
NE 3 = 0,55 X 44,9 = 24,7 juta
NEITS = 24,7juta
– 15 juta
= 9,7 juta
Jadi
alternative survey ini dapat dilakukan karena biaya survey yang sebesar 7,5
juta lebih kecil dari besarnya NEITS yakni 9,7 juta.
Dalam
menghitung NEIS dan NEITS harus terlebih dahulu dibuat diagram keputusan.
Diagram keputusan adalah suatu diagram yang berupa pohon bercabang cabang yang
menggambarkan hubungan antara alternative keputusan/tindakan dengan
kejadian-kejadian tidaak pasti yang melingkupi setiap alternative dan hasil
alternative keputusan dipilih.
Symbol-simbol
yang digunakan dalam peembuatan diagram keputusan:
: symbol keputusan saat pegambilan
keputusan(dlm pengendalian kita).
: symbol kejadian tidak
pasti(diluar pengendalian kita).
Dalam
menggambarkan diagram keputusan tersebut perlu diperhatikan:
Biaya yang dulu dimasukkan dalam
diagram
Bandingkan antara NEIS yang
diperoleh dengan biaya untuk mendapatkan informasi tambahan.
Pedoman pembuatan diagram
keputusan
1.
Tentukan alternative keputusan awal/alternatif
tindakan
2.
Tentukan tanggal evaluasi
3. Tentukan kejadian tidak pasti yang
mellingkupi alternative awal
4.
Tentukan keeputusan/alternativ lanjutan
5. Tentukan kejadian tidak pasti melingkupi
alternative lanjutan
6. Kumpulan alternative dan kejadian pada
tiap simpul harus beersifat “Mutually Exclusive” (saling asing).
Mutually Exclusive: 2 peristiwa/lebih tdk mungkin tjd bersama-sama.
Ex: pelemparan mata dadu.
7.
Kumpulan alternative dengan kejadian pada tiap
simpul harus bersifat “Collective Exchausive”.
Collective Exchausive: jumlah
peristiwa atau kejadian itu terbatas.
Ex: Main bola hasilnya bisa menang, kalah atau seri.
8. Gambaran kejadian-kejadian dan
kepentingan-kepentingan secara kronologis.
9. Dua atau lebih simpul kejadian yang tidak
dipisahkan oleh simpul keputusan dapat ditukar ukurannya.
Dalam diagram keputusan, setiap rangkaian
alternative dan hasil akan menghasilkan suatu Nilai Informasi.
Dengan demikian diantara alternative-alternative yang ada harus ditentukan
berapa nilai suatu hasil yang diperoleh. Biasanya yang digunakan adalah Nilai
Ukuran Moneter. Setelah diberikan nilai moneter atau nilai ukuran
moneter untuk alternative yang mempunyai unsure ketidakpastian harus
ditentukaan terlebih dahulu nilai probabilitasnya. Untuk menentukan
nilai probabilitas ini digunakan alat analisa teori probabilitas/James
Theory.
akhirnya dapet juga sau referensi lagi.. thx gan artikel nilai informasi nya bermanfaat
BalasHapus